Seperti Apakah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Daftar Isi

Seperti Apakah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Bersama rekan guru di Sekolah Kanaan Jakarta
Meskipun setiap hari kita berbicara Bahasa Indoesia, namun masih saja sebagian orang Indonesia bertanya, seperti apakah Bahasa Indonesia yang baik dan benar?. Tulisan ini akan menjawab pertanyaan di atas secara lengkap.

Bahasa Indonesia yang baik

Bahasa Indonesia yang baik, biasanya digunakan dalam ragam lisan. Prinsipnya dengan siapa kita berbicara dan dalam situasi apa?

Contoh dengan siapa kita berbicara

Kevin seorang Mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Suatu suatu saat mereka melaksanakan Praktik Kerja Lapanagan (PKL) di sebuah desa yang mayoritas penduduknya kurang fasih Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Katakan daerah tersebut adalah salah satu daerah pedalaman di pulau Jawa. Tindakan yang paling baik dalam komunikasi adalah menyesuaikan dengan konteks masyarakat setempat. 

Misalnya si Kevin hendak membeli pepaya di pasar tradisional maka komunikasi yang paling baik adalah "punten mbah, berapa kah haraga pepaya ini?". Kata punten dan mbah adalah pilihan kata yang sesuai dengan konteks daerahnya. Tindakan seperti itu lebih baik daripada menggunakan bahasa seperti ini, "maaf berapakah harga pepaya ini?". Gaya komunikasi yang demikian memberikan jarak antara penjual dan pembeli karena tidak sesuai dengan konteks. Itulah contoh konteks komunikasi yang baik dengan prinsip dasar dengan siapa kita berbicara. 

 Contoh situasinya 

Chandra adalah orang tuanya Kevin. Profesi pak Chandra adalah kepala sekolah di tempat Kevin bersekolah. Sehari - hari di rumah, Kevin termasuk anak manja dan sangat dekat dengan bapaknya, yakni pak Chandra, kepala sekolahnya Kevin.

Suatu ketika pak Chandra memimpin rapat dewan guru di kantor guru. Sedangkan Kevin ingin bertemu dengan pak Chandra kapasitasnya bukan sebagai kepala sekolah, tetapi seorang ayah. Maka komunikasi yang tepat adalah menggunakan bahasa yang baik sesuai dengan situasinya. Misalnya, "selamat siang, bolehkah saya berbicara secara pribadi dengan pak Chandra?"

Hal berbeda jika pak Chandra dan Kevin liburan di Puncak. Kevin tidak harus mengatakan, "selamat siang, bolehkan saya berbicara dengan pak Chandra". Tidak perlu seperti itu karena situasinya tidak formal. "Papa boleh ngobrol ga?" itu lebih komunikatif dan lebih baik.

Jadi Bahasa Indonesia dikatakan benar apabila seorang pembicara tahu dengan siapa dia berbicara dan dalam situasi apa?

Bahasa Indonesia yang benar

Bahasa Indonesia yang benar biasanya digunakan dalam ragam tulis. Terutama tulisan ilmiah, seperti makalah, proposal penelitian atau skripsi. Acuan utama adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Rujukannnya adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Contoh, (M)martin (R)ruma, Guru Bahasa Indonesia di Sekolah (M)marie (J)joseph (K)kelapa (G)gading. Kalimat tersebut salah karena berdasarkan aturan baku Bahasa Indonesia, penulisan nama orang, nama tempat, hari dan tanggal harus menggunakan huruf kapital. 

Jadi Bahasa Indonesia yang benar acuan utamanya adalah EYD dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Biasanya digunakan dalam ragam tulis formal, seperti makalah, proposal penelitian, atau skripsi untuk mahasiswa strata 1.

Demikian penjelasan tentang penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jangan lupa baca juga 4 keterampilan berbagasa.

Posting Komentar